Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2013

BELAJAR DARI MUSIBAH

Musibah kadang datang tidak terduga, bisa menimpa siapa saja. Ia datang tidak mengenal usia, waktu ataupun tempat. Seperti yang terjadi pada Teman Penulis berikut ini. Tadi siang, kami mendapat SMS dari kawan, yang mengatakan bahwa ada kawan kami yang mendapat musibah tadi malam. Konon kabarnya dia ditabrak motor. Tapi alhamdulillah, tidak begitu parah. lalu Sore tadi kami sempat ngobrol2, bagaimana dia mendapat musibah ditabrak motor. Ceritanya; dia baru pulang kerja dari kantor, sudah lewat tengah malam. Jam dua belasan. Suasana jalanan sudah terlihat sepi kalau jam segitu. Tapi apa mau dikata malang tidak bisa diduga, kalau musibah sudah datang, kita tidak bisa lari. Diperjalanan motor yang dikendarainya mogok, lantaran rantai sepeda motornya lepas. Maklum rantainya kendor. tambahan lagi motornya pun sudah tua, Lalu dia pun turun dan membetulkan rantai yang lepas tadi. Begitu selesai, dia pun kembali menghidupkan motornya. Baru satu atau dua kali start, tiba2 dari arah belak

ANOTHER and OTHER

e.g. 1. There are 5 other countries in Australia 2. Do you want another cup of tea? 3. there are 2 cars. the one is expensive. let's go to the others 4. others any letters, Iwan? Anonim b/R 212

SENDIRI SERING KALI...?

"Sendiri seringkali, sangat menyakitkan. Sendiri sangat kita perlukan untuk meneropong masa silam dari sisi yang gelap." begitu kira-kira bunyi syair yang disenandungkan oleh Bang Ebiet kita. Ya,..sendiri memang kadang menyakitkan. Banyak prilaku negatif yang bisa ditimbulkan jika kita sedang sendiri. Pikiran-pikiran negatif sering muncul disaat-saat kita sedang sendiri. Namun disaat sendiri juga, kadang muncul ide-ide positif yang bisa dijadikan motivasi bagi diri kita. Jadi wajar saja jika dikatakan sendiri itu sangat kita perlukan, terutama untuk mencari ide-ide brilian yang bisa dijadikan tulisan maupun tindakan yang bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain misalnya. Salah satunya dengan menulis berbagai macam artikel disebuah blog atau situs-situs yang kita miliki sendiri. Facebook adalah salah satu contoh sarana untuk menuangkan segala macam unek-unek yang ada dalam diri kita, disaat kita sendiri ataupun dalam situasi ramai. Blogger juga merupakan sarana ampuh u

PELAJARAN DARI CERET BOLONG

Tadi malam, penulis mengalami kejadian buruk. Ceritanya sehabis masak nasi, penulis pun memasak air. Kebetulan persediaan air yang biasa untuk minum, sudah sedikit. Sekalian mau bikin kopi nantinya. Tapi apa mau dikata, ibarat pepatah "malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih". Begitulah yang terjadi dengan diri ini. Usai makan dan perut pun sudah terasa kenyang, penulis pun membuka laptop dan mulai berselancar di dunia maya. Ini memang kebiasaan dan kegemaran penulis bila ada waktu luang. Karena terlalu asyik berselancar di dunia maya, akhirnya penulis melupakan air yang sedang dimasak didapur. Astaghfirullah...! Untung saja Tuhan masih mengingatkan penulis, kalau TIDAK, entah apa jadinya. Buru-buru penulis kedapur, tapi apa yang terjadi? Ceret tempat masak air itu sudah kosong, airnya sudah menguap kemana-mana. Plastik yang ada diatas tutup ceret pun mencair tidak karu-karuan, sudah tidak berbentuk lagi. Pantat ceret pun bolong, untung saja tabung Gasnya TIDAK mel

MAKANLAH JIKA KAMU LAPAR

Kemarin sore, saya ketoko makan untuk membeli sebungkus nasi buat pengganjal perut yang memang lagi keroncongan. Satu bungkus nasi saya kira sudah mencukupi untuk memenuhi rasa lapar. Eeeh...ternyata nafsu berkata lain, satu bunkus nasi ternyata tidak cukup akhirnya dibeli semangkok bakso. Emang kebetulan doyan juga sama bakso nich. Tadinya yang cuma mau beli nasi bungkus tambah lagi dengan semangkok bakso (meat ball). Begitu dibawa pulang, baru sadar siapa yang mau makan nich bakso, sebungkus nasi kan sudah cukup! begitu saya fikir. Mau tidak mau akhirnya dimakan juga nich bakso, bersamaan dengan sebungkus nasi. Alhamdulillah, kenyang juga. Tapi apa yang terjadi kawan...???

DILEMA PENGANGKATAN HONORER

Beberapa hari yang lalu, penulis sempat bertemu dengan teman lama waktu masih kuliah dulu. Beliau sempat bercerita pendek tentang pekerjaan yang dilakoninya. Teman penulis itu sekarang sudah menjadi PNS di salah satu kantor pemerintahan di kabupaten tempat kami tinggal. Iseng-iseng penulis bertanya tentang nasib tenaga honorer yang sekarang sedang diproses ini. Terutama yang termasuk K2. Penulis sempat bertanya kepadanya, bagaimana kelanjutan nasib kami ini. Teman itu menjawab TIDAK tahu. Karena sampai sekarang pun masih belum ada kepastian. Tadinya penulis berharap, ada sedikit informasi tentang kelanjutan K2 ini dari dia. Maklum karena beliau bekerja dikantor pemerintahan. Siapa tahu dia mendengar informasi-informasi tentang K2 itu. Selanjutnya, beliau berkata bahwa sekarang ini pemerintah lagi gencar-gencarnya untuk TIDAK mengangkat lagi tenaga honor untuk kedepannya.Dalam arti pemerintah MELARANG untuk mengangkat tenaga honorer diseluruh instansi pemerintahan.  Penulis pun mengiya